Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia,
dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan
penduduk dunia.
Model pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.
Nilai pertumbuhan penduduk dunia
Ketika
pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau
lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam
populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusidan kemacetan
lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi.
Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak
cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihatpenurunan
penduduk).
Pengangguran
Pengangguran
atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politikkeamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan
yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan
oleh lebih banyak orang.
Jenis & macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
- Pengangguran
Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
- Setengah
Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga
kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang
dari 35 jam selama seminggu.
- Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
- Pengangguran
friksional (frictional unemployment) : Pengangguran friksional adalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak
mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan
akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari
sebelumnya.
- Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) :
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
- Pengangguran struktural (structural unemployment) :
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti:
- Akibat permintaan berkurang
- Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
- Akibat kebijakan pemerintah
- Pengangguran
musiman (seasonal Unemployment) : Pengangguran musiman adalah keadaan
menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang
menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petaniyang
menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
- Pengangguran
siklikal : Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur
akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja
lebih rendah daripada penawaran kerja.
- Pengangguran teknologi :
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
- Pengangguran
siklus : Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran
siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
Penyebab Pengangguran
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan danmasalah-masalah
sosial lainnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara.
Di
negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang.
Opini :
Pertumbuhan
penduduk di Indonesia sangatlah besar dan termasuk sebagai Negara yang
memiliki penduduk terbanyak setelah China. Pesatnya pertumbuhan penduduk
ini dipicu karena tingginya tingkat kelahiran di Indonesia. Pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat ini juga menimbulkan masalah lain yang tidak
kalah pentingnya yaitu pengangguran. Padatnya penduduk di Indonesia
yang tidak diimbangi dengan ketersediaan Lapangan Pekerjaan yang cukup
merupakan sebab utama timbulnya masalah pengangguran ini.
Hal
ini tentu tidak dapat dibiarkan saja, Pemerintah seharusnya dapat lebih
tanggap dalam menangani masalah pengangguran ini. Tidak hanya untuk
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia, tetapi juga untuk membantu
menambah pemasukan Negara. Tingkat pengangguran di Indonesia ini
tergolong cukup tinggi. Banyak lulusan SMA maupun kuliah tidak dapat
bekerja karena kurangnya lapangan pekerjaan.
Bagi para masyarakat, sedikitnya lapangan pekerjaan sehingga meningkatnya angka pengangguran dapat mengakibatkan kegelisahan yang berlarut-larut. Hal ini dikarenakan tuntutan untuk menghidupi keluarga sangatlah besar, tetapi mereka tidak dapat berbuat banyak dan hanya dapat menggantungkan hidup mereka dengan bekerja seadanya yang bahkan seringkali sangat tidak sepantasnya untuk dikerjakan. Ada juga yang mau tidak mau harus terjerumus ke dalam pekerjaan yang seharusnya tidak baik atau tidak boleh dilakukan seperti pencurian, penipuan dan perampokan.
Untuk
mengatasi hal tersebut, hendaknya Pemerintah lebih menggiatkan program
pengadaan Lapangan kerja. Solusi lainnya yaitu dengan lebih
menggalakkan program UKM yang lebih dapat menyalurkan kreatifitas
masyarakat. Sehingga masyarakat dapat lebih baik dalam menghidupi kehidupannya.